Wednesday, May 22, 2013

Hari Kelabu (Semoga) Segera Berlalu

Semisal ada teman yang berencana berkunjung ke Belanda, pertanyaan yang sulit dijawab adalah: "Gimana cuaca di sana?". Biasanya kami akan menjawab dengan mengirim website prakiraan cuaca mpamporit kami entah itu accuweather, buienradar, atau teru teru bozu. Oke, contoh yang terakhir lebay.
Cuaca Belanda ini susyaaah ditebak, suka berubah: 'like a girl changes her clothes' kata Mbak Katty Pery. Walau begitu, biasanya prakiraan cuaca per-jam tiap harinya lumayan tepat sih. Makanya kami lebih suka menjawab dengan mengirim alamat website prakiraan cuaca, dari pada menebak-nebak buah manggis [kamu jelek, aku manis :p].

Hari ini pun dimulai dengan pagi nan mendung mendayu-dayu bagai lagu melayu. Dingin. Sekitar tengah hari, matahari KW1 tersenyum manis (mungkin habis lunch), tapi cuma sebentar dan langit kembali bermuram durja [haish, bahasanya...!]. Sore kembali kelabu, menyebabkan hati merasa pilu...

Supaya bersemangat maka ada baiknya makan malam yang berwarna-warni biar hati kembali berseri-seri [emang Solo, Mbak; berseri?!]. Maka diputuskan makan malamnya: Salad Warna-warni, ikan goreng dan sambel cola-colo. Simpel dan seger.


SALAD WARNA-WARNI
Bahan: Paket salad hijau (kami memakai: Paket Salad 'Gemengde' dari Hoogvliet), jagung pipil kalengan (crispy corn), tomat cherry, alpukat, paprika, keju lunak (mozarella), biji-bijian/kacang-kacangan (biji bunga matahari, biji labu dan kaceng mete), perasan lemon, minyak zaitun.

Semua bahan yang bisa dan harus dipotong ya dipotong dan kemudian semuwah dicampur jadi satu.













IKAN GORENG
Bahan: ikan, lemon, tepung terigu, tepung beras, jahe, merica, garam, minyak goreng.

Ikan dilumuri dengan air lemon dan parutan jahe kemudian digoreng dengan balutan campuran tepung terigu, tepung beras, merica dan garam.













SAMBEL COLA-COLO (sambel colo-colo, modifikasi)
Bahan: bawang merah, tomat hijau, cabe, air lemon, garam, gula.

Iris semua bahan dan campurkan.













Bagaimana pemirsa, mudah bukan cara membuatnya? [Mohon dibaca dengan gaya Ibu Sisca Soewitomo].

Sayang sekali Jeng Mince pulangnya malam [rajin bok, rajin! biar cepet lulus. Amin], jadi saya dan Jeng Nyonyah makan duluan sambil menunggu Jeng Mince datang. Kasihan Jeng Mince kalo makan sendirian [alasan nambah sih sebenernya ;)].

Akhirnya Jeng Mince pulang sambil membawa... matahari!! Ya ampyuun... sang mentari kembali bersinar sumringah. Huh, dasar matahari galau tak punya pendirian. Selalu plin-plan dalam menentukan pilihan.
Besok jangan sedih-sedih lagi ya, matahari. Tersenyumlah. Atau... pengen dimasakin apa? Ntar Jeng-jeng Troelstraweg yang masakin khusus buat Neng Matahari deh.

[mohon maaf, karena penulis sudah mulai agak gila maka ada baiknya postingan ini dihentikan sampai sini saja :p]

Salam dari Troelstraweg di suhu 6'C
Selamat Makan!
-st-

No comments:

Post a Comment